Posted in
bolehkah aku bertanya atau bercerita???
kuceritakan tentang ekskul di sekolah ini. sekolahku punya banyak ekskul, tapi setiap ekskul tentunya punya masalahnya sendiri. disini aku sebagai siswa yang mempunyai 2 ekskul yang berbeda, satu ruangan yang satu lagi lapangan. tentu aku tahu perbedaannya.
mari lihat saja, aku punya ekskul ruangan. bisa dibilang ekskul itu ekskul olimpiade. ekskul olimpiade selalu didahulukan di sekolah ini. entah kenapa??
dalam ekskul ini kalau boleh jujur aku sangat diberi fasilitas (dimanja). contohnya saja, setiap pelatihan pasti dikasih snack atau semacamnya, atau dikasih uang pelatihan dan kalau lomba sering diantar.
tapi, lihat saja pada ekskul yang lain. lebih tepatnya ekskul lapangan, tak seperti di atas. ku kasih contoh bukan ekskul ku saja, tapi salah satu ekskul yang dipakai setiap upacara. ku rasa tak ada mugkin bagi mereka diberi fasilitas seperti di atas???? kenapa ya??
tidakkah sekolah ini tau betapa sulitnya mereka yang berada di ekskul lapangan???
seharusnya jika ingin kerja atau hasil maksimal berilah juga yang lain penghargaan atau perhatian. bukan hanya bisa menyalahkan mereka saat mereka tak bisa atau tak mampu. mereka sudah melakukan yang terbaik, latihan dari pagi sampai siang. tidakkah itu capek??
apalah ini?? tidakkah ini suatu perbedaan???
pernah ku tanya kepada temanku, ketua ekskul-ekskul olimpiade. kenapa seperti ini?? padahal ku rasa lebih pantas mungkin ekskul-ekskul lapangan itu yang mendapat fasilitas.
dan ia jawab, aku juga tak tahu pasti kenapa, mungkin karena zaman-zaman dulu sekolah ini yang selalu meninggikan olimpiade. dan ku bilang lagi, rasanya lebih pantas mereka (bkn ekskul olimpiade) mendapatkan fasilitas itu. karena, tenaga mereka dipakai setiap minggu. dan ia kembali menjawab, mungkin mereka tersebut ikhlas menjalankan tugas mereka. ok...
yaaaaa, sini ku tanya, tidakkah lebih baiknya sekolah tidak membeda bedakan satu dengan yang lain?? kalau pun sekolah tetap tak mau dengan ekskul lapangan, lebih baik tak memberi fasilitas apapun biar sama.
tak apalah bagiku, daripada melihat kesenjangan yang tak bisa dijawab
kuceritakan tentang ekskul di sekolah ini. sekolahku punya banyak ekskul, tapi setiap ekskul tentunya punya masalahnya sendiri. disini aku sebagai siswa yang mempunyai 2 ekskul yang berbeda, satu ruangan yang satu lagi lapangan. tentu aku tahu perbedaannya.
mari lihat saja, aku punya ekskul ruangan. bisa dibilang ekskul itu ekskul olimpiade. ekskul olimpiade selalu didahulukan di sekolah ini. entah kenapa??
dalam ekskul ini kalau boleh jujur aku sangat diberi fasilitas (dimanja). contohnya saja, setiap pelatihan pasti dikasih snack atau semacamnya, atau dikasih uang pelatihan dan kalau lomba sering diantar.
tapi, lihat saja pada ekskul yang lain. lebih tepatnya ekskul lapangan, tak seperti di atas. ku kasih contoh bukan ekskul ku saja, tapi salah satu ekskul yang dipakai setiap upacara. ku rasa tak ada mugkin bagi mereka diberi fasilitas seperti di atas???? kenapa ya??
tidakkah sekolah ini tau betapa sulitnya mereka yang berada di ekskul lapangan???
seharusnya jika ingin kerja atau hasil maksimal berilah juga yang lain penghargaan atau perhatian. bukan hanya bisa menyalahkan mereka saat mereka tak bisa atau tak mampu. mereka sudah melakukan yang terbaik, latihan dari pagi sampai siang. tidakkah itu capek??
apalah ini?? tidakkah ini suatu perbedaan???
pernah ku tanya kepada temanku, ketua ekskul-ekskul olimpiade. kenapa seperti ini?? padahal ku rasa lebih pantas mungkin ekskul-ekskul lapangan itu yang mendapat fasilitas.
dan ia jawab, aku juga tak tahu pasti kenapa, mungkin karena zaman-zaman dulu sekolah ini yang selalu meninggikan olimpiade. dan ku bilang lagi, rasanya lebih pantas mereka (bkn ekskul olimpiade) mendapatkan fasilitas itu. karena, tenaga mereka dipakai setiap minggu. dan ia kembali menjawab, mungkin mereka tersebut ikhlas menjalankan tugas mereka. ok...
yaaaaa, sini ku tanya, tidakkah lebih baiknya sekolah tidak membeda bedakan satu dengan yang lain?? kalau pun sekolah tetap tak mau dengan ekskul lapangan, lebih baik tak memberi fasilitas apapun biar sama.
tak apalah bagiku, daripada melihat kesenjangan yang tak bisa dijawab
